Adab Tidur Sesuai Sunnah – Setelah kita lelah bekerja atau melakukan aktifitas seharian, tidur adalah solusi utama untuk menyegarkan kembali tubuh kita keesokan harinya. Dan kalian juga harus mengetahui beberapa adab-adab tidur sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Kualitas tidur ternyata sangat berpengaruh bagi kondisi kesehatan kita. Terlebih jika kita terlalu lelah melakukan aktifitas seharian. Sebagai umat muslim, kita tentu dapat menerapkan sunnah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ini dalam hal tidur.
Berbagai penelitian ilmiah sepakat bahwa tidur yang cukup juga dapat mempengaruhi suasana emosional dan bahkan dapat mencegah terjadinya penyakit yang berbahaya, salah satunya yakni jantung. Untuk terhindari dari hal tersebut maka kita dapat meniru adab tidur Rasulullah SAW yang akan kami bahas pada pertemuan kali ini.
Ada beberapa cara tidur Rasulullah SAW yang dapat kita tirukan. Seperti dengan mematikan lampu memiringkan badan ke kanan, berwudhlu sebelum tidur dan masih ada beberapa lainnya. Untuk lebih jelasnya langsung saja kita simak adab tidur sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW berikut ini.
Adab Tidur Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW
Allah SWT berfirman di dalam Al Qur’an, bahwasannya DIA menciptakan malam hari untuk istirahat dan siang hari unutk mencari karunia yang ia sebarkan di alam semesta ini.
“Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.” (QS. Al-Furqaan ayat 47)
Adab Tidur Sesuai Sunnah Rasulullah SAW
Kebiasaan tidur sehat yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW memang sudah sepatutnya kita tiru sebagai umatnya karena dapat mendatangkan kebaikan. Hal ini sudah terbukti bahwa beliau semasa hidupnya hanya mengalami 2 kali sakit. Apa saja yang dapat kita lakukan ketika tidur seperti yang dicontohkan beliau, mari kita simak berikut ini.
Posisi Tidur Miring ke Kanan
Posisi tidur terbaik yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dalah dengan menghadap sebelah kanan. Tidur miring ke kanan diyakini dapat membantu melancarkan peredaran darah. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda sebagai berikut:
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Muslim)
Berdasar studi yang dilakukan The Journal of American College of Cardiologi, tidru dengan posisi miring ke arah kanan juga dapat mengurangi resiko gagal jantung. Hal ini karena jantung tidak tertindih oleh organ dalam lainnya.
Meletakkan Tangan Kanan di Bawah Pipi Kanan
Kemudian Nabi Muhammad SAW juga menjadikan tangan kanannya sebagai bantal untuk menyandarkan kepala beliau. Dibalik cara ini, ternyata ada manfaat medis dimana dapat menghindarkan sakit leher ketika bangun tidur karena posisi leher yang tidak lurus. Dan dari Hudzaifah ibn al-Yaman, dia berkata,
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur pada malam hari, beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya.” (HR. Bukhari)
Matikan Lampu atau Tidur di Ruangan Gelap
Lalu memadamkan pencahayaan sebelum menjelang tidur juga merupakan salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Tidur dalam keadaan gelap juga sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ahli biologi Joan Robert menunjukan bahwa tubuh baru dapat memproduksi hormon melatonin pada saat tidak ada cahaya.
Hormon ini berfungsi unutk mengatur ritme tidur, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kekebalan tubuh dan juga mencegah kolesterol.
Tidur Lebih Awal Selepas Sholat Isya
Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya unutk tidur selepas Isya, jika tidak ada urusan mendadak. Dimana tidur selepas Isya juga dapat memudahkan kita sebagai umat muslim untuk bangun shalat Tahajud pada sepertiga malam.
Jika dilihat dari segi kesehatan, malam merupakan waktu bagi organ dalam tubuh melakukan proses ekskresi untuk mentralkan racun. Jika kita begadang tentu akan membuat proses ini menjadi sedikit lambat dan dapat menimbulkan penyakit seperti kanker hati. Dari hadist yang diriwayatkan Abu Barzah, dia berkata,
“Bahwasanya Rasulullah SAW tidak menyukai tidur sebelum Isya dan berbincang-bincang sesudahnya.” (HR. Bukhari)
Tidak Tidur dalam Keadaan Tengkurap dan Terlentang
Rasullah SAW melarang umatnya untuk tidur dalam posisi tengkurap dan terlentang, karena tidur dengan posisi tersebut sangat dimurkai oleh Allah SWT. Ya’isy bin Thikhfah Al-Ghifari berkata,
“Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata,“Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah.” Kemudian bapakku berkata, “Setelah aku melihat ternyata beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Abu Daud)
Dalam segi kesehatan, tidur dengan posisi terlentang terbukti berbahaya karena dapat membuat otot dada tidak dapat mengembang dengan baik, sehingga aliran oksigen tidak dapat bekerja dengan maksimal dan mengakibatkan sesak nafas.
Berwudhlu Sebelum Tidur
Sebaiknya sebelum tidur kalian dapat berwudhlu terlebih dahulu. Berwudhlu adalah hal yang sangat baik karena dapat menjaga kita dari kesucian. Hal ini juga tentu sangat disukai oleh Allah SWT, karena Rasulullah SAW sendiri menganjurkan untuk selalu menjaga kesucian dengan cara berwudhlu baik sebelum tidur juga.
Muhasabah Diri
Dan yang terakhir adalah dengan senantiasa mengevaluasi diri dan melihat kemabli amalan-amalan dan perkataan yang pernah kita ucapkan. Disini kalian dapat berdoa, bertaubat dari seluruh dosa-dosa yang telah diperbuat dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Nah itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai adab tidur sesuai sunnah Rasulullah SAW yang dapat kalian simak diatas. Jangan lupa juga untuk membaca artikel lain mengenai adab bertamu dan menerima tamu dipostingan sebelumnya. Hanya ini saja yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian semua seluruh umat muslim di Indonesia.