Anjuran untuk Bersiwak – Siwak merupakan salah satu bagian dari Islam. Yang dimaksud dengan siwak adalah menggunakan kayu atau sejenisnya untuk membersihkan kotoran dan warna kuning yang menempel pada gigi serta gusi dan sekaligus menghilangkan baunya.
Bersiwak dapat dilakukan menggunakan kayu arok, kayu zaitun, tangkai kurma atau kayu jenis lainnya yang tidak mudah hancur dan tidak mudah melukai mulut.
Imam An-Nawawi ra berkata, “Siwak menurut istilah para ulama yakni kegiatan menggunakan ranting atau semacamnya untuk menghilangkan warna kunig dan kotoran lain yang ada pada gusi dan gigi”.
Banyak pertanyaan apakah siwak boleh menggunakan sikat gigi dan pasta gigi? Jawabannya boleh. Dianjurkan siwak menggunakan kayu arok, namun jika tidak ada maka kalian diperbolehkan menggunakan benda lain yang dapat membersihkan gigi dan mulut.
Anjuran untuk Bersiwak Menurut Rasulullah SAW
Membahas mengenai anjuran unutk bersiwak menurut Rasulullah SAW. Di bawah ini niatpuasa.com telah menyiapkan ulasan lengkap mengenai hukum, manfaat dan cara bersiwak yang dapat kalian simak berikut ini.
Hukum Bersiwak
Hukum bersiwak adalah sunnah yang dapat dilakukan setiap waktu berdasarkan keumuman dalam hadits Aisyah, bahwasannya Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda:
السِّوَاكَ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِّ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
“Siwak membuat bersih mulut dan mendatangkan ridho Allah”
Bersiwak juga merupakan sunnah rasul-rasul terdahulu. Yang pertama kali bersiwak adalah Nabi Ismail AS. Terdapat lebih dari hadits yang menjelaskan mengenai siwak. Ini menunjukkan bahwa siwak adalah sunnah yang sangat ditekankan agar diamalkan.
Imam Nawawi ra berkata, “Siwak hukumnya sunnah dan tidak wajib dalam keadaaan apapun, baik ketika hendak shlat maupun dalam kondisi lain”
Manfaat Bersiwak
Berbicara mengenai manfaat bersiwak, ada beberapa manfaat yang cukup penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Manfat duniawi yaitu akan membersihkan mulut.
- Manfaat ukhrawi yaitu akan mendapatkan keridhoan Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
السِّوَاكَ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِّ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
“Siwak membuat bersih mulut dan mendatangkan ridho Allah”
Cara Bersiwak
Untuk cara bersiwak adalah dengan menggosok gigi dan gusi dimulai dari sisi mulut sebelah kanan dan dilanjutkan ke bagian kiri. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah karena kebiasaan Nabi Muhammad SAW yang diterangkan dalam hadits berikut.
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِيْ تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُوْرِهِ وَفِيْ شَاْنِهِ كُلِّهِ
“Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menyukai memulai pada bagian kanan saat mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam urusannya yang penting semuanya.”
Waktu Bersiwak
Dan untuk waktu yang baik untuk bersiwak adalah sebagai berikut:
1. Ketika Berwudhu
Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu”
2. Ketika Hendak Sholat
Rasulullah SAW juga pernah bersabda sebagai berikut:
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak melaksanakan shalat.” (HR. Al-Bukhari).
3. Ketika Akan Membaca Al Qur’an
Dari Ali bin Abi Thalib ra, beliau berkata, ‘Kami diperintahkan untuk bersiwak dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن العبد إذا قام يصلي أتاه الملك فقام خلفه يستمع القرآن ويدنو فلا يزال يستمع ويدنو حتى يضع فاه على فيه فلا يقرأ آية إلا كانت في جوف الملك
“Sesungguhnya seorang hamba ketika hendak mendirikan shalat datanglah malaikat padanya. Kemudian malaikat itu berdiri di belakangnya, mendengarkan bacaan Al-Qu’rannya, dan semakin mendekat padanya. Tidaklah dia berhenti dan mendekat sampai dia meletakkan mulutnya pada mulut hamba tadi. Tidaklah hamba tersebut membaca suatu ayat kecuali ayat tersebut masuk ke perut malaikat itu.” (HR. Baihaqi, shahih)
4. Ketika Masuk Rumah
Dari Al Miqdam bin Syuraih dari ayahnya, ia berkata,
سَأَلْتُ عَائِشَةَ قُلْتُ بِأَىِّ شَىْءٍ كَانَ يَبْدَأُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ قَالَتْ بِالسِّوَاكِ
Aku bertanya pada Aisyah, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika mulai memasuki rumah beliau?” Aisyah menjawab, “Bersiwak”.
5. Ketika Hendak Melakukan Sholat Malam
Kemudian Hudzaifah ra menceritakan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ
“Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bangun tidur di malam hari, maka beliau bersiwak.”
Itulah beberapa pembahasan mengenai anjuran untuk bersiwak yang dapat kalian simak diatas. Mungkin hanya ini saja yang dapat niatpuasa.com sampaikan, semoga bermanfaat. Jangan lupa juga baca informasi lain mengenai ADAB MEMOTONG KUKU DALAM ISLAM.