Hadits Puasa Arafah – Hadist merupakan sesuatu yang dinisbahkan kepada nabi Muhammad SAW baik itu secara ucapan, sifat, persetujuan dan juga perbuatan. Sedangkan puasa Arafah merupakan puasa sunnah pada hari Arafah yakni di hari 9 bulan Dzulhijah. Dimana puasa ini sangatlah dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat muslim yang tidak melakukan ibadah haji.
Mengingat ibadah puasa ini sangat penting, maka tidak heran jika banyak hadist yang membahas soal puasa Arafah. Hukum puasa arafah sendiri adalah sunnah tapi ditekankan untuk dijalankan. Pasalnya puasa ini memiliki banyak keutamaan selain juga bermanfaat untuk kehidupan umat muslim itu sendiri. Melihat dari hadits puasa arafah yang ada di beberapa kitab.
Namun sayangnya masih banyak umat muslim yang tidak mengetahui hadist puasa Arafah padahal hadist tersebut sangat penting untuk diketahui. Melihat persoalan ini, maka kami ingin memberitahukan kumpulan hadist yang berkaitan dengan puasa Arafah. Karena didalam hadits puasa Arafah ini, anda akan lebih tahu keutamaan dan manfaat puasa Arafah.
Kumpulan Hadits Puasa Arafah Jarang Diketahui
1. Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata),” Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah di tanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?” Maka dia menjawab, “ Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya.” (HR. Muslim no.1162 dalam Hadits yang panjang)
2. Dari Ikrimah, ia mengatakan: “aku masuk ke rumah Abu Hurairah lalu bertanya tentang puasa hari Arafah bagi (jamaah haji yang sedang) di Arafah.” Lalu Abu Hurairah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang puasa hari Arafah di Arafah” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
3. Puasa hari Arafah, sesungguhnya aku berharap kepada Allah, Dia menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah; shahih)
4. Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim no. 1348).
5. Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 3585. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa Hadits ini hasan).
6. Diriwayatkan dari Umar bin al-Khoththob radhiyallahu anhu, bahwa ada seseorang Yahudi berkata kepadanya:“Wahai amirul mukminin,ada sebuah ayat di dalam kitab kalian (Al-Quran Al-Karim) yang kalian baca, yang sekiranya ayat tersebut diturunkan kepada kami (orang-orang Yahudi, pent) niscaya kami akan menjadikan hari turunnya ayat tersebut sebagai hari raya.” Umar bertanya: “Ayat apakah itu?” ia jawab: “(yaitu firman Allah Ta’ala);
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu,dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.” (QS. Al-Ma’idah: 3).
Umar berkata: “Kami telah mengetahui hari dan tempat turunnya ayat itu kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, dan beliau sedang berdiri di Arofah pada hari Jumat.” (HR. imam al-Bukhari dan imam Muslim di dalam kitab Shohih keduanya).
7. Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir radhiyallahu anhu secara marfu’ (yakni sanadnya tersambung kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, pent): “Hari Arofah, hari Nahr (hari Qurban), dan hari-hari Tasyriq adalah hari raya bagi kita umat Islam, dan hari-hari itu adalah hari-hari untuk makan-makan dan minum.” (Diriwayatkan oleh Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah. Hadits ini dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani di dalam Irwa’ Al-Gholil IV/130-131).
8. Dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya (Abdullah bin Amr bin Al-Ash) radhiallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arofah. Dan ucapan terbaik yang saya & para nabi sebelumku pernah ucapkan adalah, “LAA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAHU, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAY`IN QADIR (Tidak ada sembahan yang hak selain Allah semata tak ada sekutu bagi-Nya, hanya milik-Nya semua kekuasaan, hanya milik-Nya semua pujian, & Dia Maha Mampu atas segala sesuatu).”(HR. At-Tirmizi no. 3585 & dinyatakan Hasan oleh syaikh Al-Albani di dalam Shahih At-Tirmizi: III/184, dan Misykat Al-Mashobih no.2598).
Itulah Hadits puasa arafah yang masih jarang diketahui padahal itu sangat penting diketahui oleh umat muslim. Dengan mengetahui hadist atau hukum dari puasa arafah. Maka anda bisa memahami manfaat serta keutamaan dari puasa Arafah lalu menjalankan ibadah puasa sunnah ini.