Hikmah Puasa Asyura – Bulan Muharram adalah bulan yang sangat mulia, dimana Allah SWT telah memberikan banyak pahala dan keberkahan di dalamnya. Sebelumya kita sudah membahas mengenai amalan 10 Muharram dan juga peristiwa di bulan Muharram yang telah terjadi sebelumnya. Dan pada pembahasan kali ini kami akan membahas mengenai hikmah puasa Asyura yang wajib diketahui bagi kalian umat muslimin di seluruh Indonesia. Selain itu juga ada banyak manfaat puasa Asyura yang dapat kira peroleh jika mengerjakannya.
Sebelum kepembahasan utama, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai sejarah puasa Asyura. Hari Asyura juga dikenal dengan 10 Muharram yang merupakan hari agung dan hari dimana Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa dan Harun AS dan bani Israil dari kejaran pasukan Fir’aun di laut merah. Untuk mensyukuri nikmat tersebut, kaum Yahudi diperintahkan untuk melaksanakan shaum Asyura. Dari Ibnu Abbas r.a juga berkata :
“Nabi shallallalhu ‘alaihi wa salam tiba di Madinah, maka beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa hari ‘Asyura. Beliau bertanya kepada mereka: “Ada apa ini?”
Dan mereka pun menjawab:
“Ini adalah hari yang baik. Pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka. Maka Nabi Musa berpuasa pada hari ini.”
Kemudian ada salah satu hadits riwayat Bukhari dan Muslim no. 2204 dan no. 1130 yang berbunyi:
Nabi shallallalhu ‘alaihi wa salam bersabda, “Saya lebih layak dengan nabi Musa dibandingkan kalian.” Maka beliau berpuasa ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa ‘Asura.”
Itulah sejarah singkat mengenai puasa Asyura. Nah untuk lebih jelasnya mengenai hikmah puasa Asyura, dibawah ini kami telah menyiapkan artikel menarik mengenai hikmah puasa Asyura yang wajib diketahui berikut ini.
Hikmah Puasa Asyura yang Wajib Diketahui
1. Diampuni Dosanya Selama Setahun
Dalam dalil shahih Muslim yang diriwayatkan oleh Abu Watadah Al Anshari dapat kalian simak dibawah ini.
ahwasanya Rasulullah saw. pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, lalu beliau bersabda: “(puasa Arafah) menggugurkan dosa di tahun ia berpuasa dan tahun sebelumnya.” Kemudian beliau ditanya tentang puasa Asyura, lalu beliau bersabda: (puasa Asyura) menggugurkan dosa-dosa di tahun lalu.”
Akan tetapi yang dimaksud dengan mengampuni seluruh dosa tersebut adalah hanya dosa-dosa kecil saja. Imam Al Nawawi, misal dalam kita Al Majmu menyajikan hadits-hadits yang memperjelas pengampunan dosa lewat puasa Asyura saja. Dan salah satu hadits yang membatasi keumuman hadits puasa Asyura tersebut adalah sebagai berikut.
“Tidaklah seorang muslim, ketika tiba waktunya salat fardhu, kemudian ia melakukan wudhunya dengan bagus (sesuai rukun dan sunnah-nya), juga khusyuk, rukuk (dengan tuma’ninah melainkan ia berhak dihapuskan dosa-dosanya yang telah lalu kecuali dosa besar, dan dosa yang diampuni adalah dosa sepanjang tahun.”
Kemudian dari Abu Hurairah r.a bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
“Salat lima waktu dan salat Jumat ke Jumat berikutnya adalah penghapus dosa di antara hari tersebut selama bukan dosa besar.”
2. Rasulullah SAW Ikut Mencari Keberkahannya
Ibnu Abbas juga pernah menceriktakan ketika Rasulullah SAW ditanya mengenai puasa Asyura, Ibnu Abbas r.a pun berkata.
“Aku tidak mengetahui bahwasanya Rasulullah saw. berpuasa di hari yang beliau tegaskan keutamaanya dari hari-hari yang lain melainkan hari (Asyura) ini). Dan aku tidak mengetahui bulan (yang beliau tegaskan juga keutamaannya) melainkan bulan ini (maksudnya Ramadan).”
3. Mensyukuri Keselamatan Nabi Musa a.s dari Kejaran Fir’aun
Perlu kalian ketahui juga mengenai hikmah puasa Asyura yang selanjutnya adalah mensyukuri keselamatan Nabi Musa dari kejaran Fir’aun. Ini merupakan tradisi yang dilakukan oleh umat Yahudi. Nabi Muhammad SAW menemukan tradisi ini dikalangan Yahudi di Madinah pada waktu itu. Ketika orang Yahudi ditanya oleh Rasulullah SAW “Puasa apa ini ?” Mereka menjawab: hādza yaumun ṣālih. Hādzā yaumun naja Allāhu baniyya isrāīl min ‘aduwwihim. Fa ṣāmahu mūsā (ini hari yang baik. Ini adalah hari Allah Swt menyelamatkan Bani Israil dari kejaran musuhnya. Maka untuk menunjukan rasa syukur, Nabi Musa a.s berpuasa.
Mendengar jawaban tersebut Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
Maka aku lebih berhak bersama Musa a.s. dibanding kalian.”
Kemudian Rasulullah SAW berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa juga.
4. Para Sahabat Mengajak Anak Mereka untuk Berpuasa
Keterngan tersebut berdasarkan riwayat yang ada pada Shahih Al Bukhari dan Muslim, dari Al Rabi bin Mu’awwadz bi Afra.
“Rasulullah saw. pergi di pagi hari Asyura ke kampung-kampung orang Ansar di sekitar Madinah. Sambil menyampaikan pesan, “siapa yang pagi ini dalam keadaan puasa, puasalah sampai selesai. Dan yang pagi ini tidak puasa, maka mulai puasa sampai waktu siang habis.”
Lalu kami setelah ini berpuasa dan mempuasakan anak-anak kami juga. Kami memberikan kepada mereka (untuk mengalihkan perhatian kepada lapar) kain berwarna. Ketika anak-anak ada yang menangis minta makanan, kami berikan kain itu sampai tiba waktu berbuka.” (muttafaqun alaihi). Demikian keutamaan-keutamaan puasa Asyura. Wallahu a’lam.
Nah itulah beberapa penjelasan mengenai hikmah puasa Asyura yang wajib diketahui oleh kita semua umat muslimin di dunia. Baiklah mungkin hanya ini saja yang dapat kami sampaikan, semoga artikel diatas dapat bermanfaat bagi kalian semua. Sekian dari kami dan terima kasih atas perhatiannya.