Tata Cara Sholat Gerhana – Gerhana merupakan sebuah fenomena astronomi yang terjadi jika sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini biasanya digunakan untuk gerhana matahari, dimana posisi bulan terletak diantara bumi dan matahari. Sedangkan untuk gerhana bulan sendiri, sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi.
Akan tetapi gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang tidak ada hubungannya dengan bumi atau bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang dimiliki planet lain. Berbicara mengenai gerhana, kita sebagai umat muslim biasanya akan melakukan cara sholat gerhana atau sholat kusuf/khusuf. Sholat gerhana adalah sholat sunnah muakan yang dikerjakan ketika sedang terjadi gerhana, baik itu gerhana matahari atau gerhana bulan.
Anggapan masyarakat mengenai sholat kusuf berkaitan dengan sebab adanya kematian seseorang, Nabi Muhammad SAW memberikan penjelasan di dalam hadistnya berikut ini.
Artinya: ”Dari Mughirah Ibnu Syu’bah ia berkata: bertepatan dengan adanya gerhana gerhana pada zaman Rasulullah dihari wafatnya Ibrahim (putra nabi) para manusia berkata: Gerhana matahari matahari ini di kerenakan kematian ibrahim. Kemudian Rasulullah saw berkata:”Sesungguhnya matahari dan rembulan keduanya adalah tanda kekuasaan Allah, keduanya tidak ada kaitan dengan kematian dan hidup seseorang maka ketika kamu melihat keduanya (gerhana) maka berdoalah kepada Allah dan shalatlah sampai ia tertutup.” (Muttafaq ‘Alaih)
Dan pada pembahasan kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai tata cara sholat gerhanan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW yang dapat langsung kalian simak berikut ini.
Tata Cara Sholat Gerhana Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad SAW
1. Hal yang Dianjurkan Dalam Sholat Gerhana
- Kaum muslim berkumpul di Masjid dengan tanpa adzan dan iqamat. Akan tetapi tidak ada salahnya kaum muslim dipanggil dengan panggilan Asshalaatu jaami’ah.
- Sangat dianjurkan atau disunnahkan untuk memanjangkan bacaan dalam setiap gerakan sholat.
Artinya: “Ketika terjadi gerhana di zaman Rasulullah maka beliau mengerjakan shalat, lalu berdiri dengan lama sepadan dengan bacaan surat Al-Baqarah kemudian rukuk dengan dengan rukuk yang lama”.(HR. Muslim)
- Ketika pengerjaan sholat kusuf dimulai sejak awal terjadi gerhana sampai gerhana selesai.
- Disunnahkan untuk berkhutbah setelah sholat gerhana.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami para sahabat –radhiyallahu ‘anhum– dan beliau memanjangkan berdiri. Kemuadian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya, beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.
Lalu setelah itu beliau berkhutbah di hadapan orang banyak dan beliau memuji dan menyanjung Allah SWT lalu kemudian bersabda sebagai berikut:
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.”
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW juga bersabda seperti berikut ini:
“Wahai umat Muhammad, demi Allah, tidak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Allah karena ada seorang hamba baik laki-laki maupun perempuan yang berzina.”
“Wahai umat Muhammad, demi Allah jika kalian mengetahui yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. Bukhari, no. 1044).
2. Tata Cara Sholat Gerhana Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad SAW
Pada umumnya, tata cara sholat gerhana hampir sama dengan sholat lain, seperti sholat wajib maupun sholat sunnah seperti sholat Tahajud, Dhuha, sholat Istikharah dan lainnya. Hanya saja yang membedakan adalah sholat ini hanya dilakukan ketika gerhana tiba, baik gerhana matahari ataupun gerhana bulan. Seperti apa tata caranya, kita simak dibawah ini:
- Takbiratul ihram.
- Membaca doa Iftitah, Al-Fatihah dan sebaiknya membaca ayat Al-Qur’an yang panjang.
- Rukuk, I’tidal (bangun dari rukuk) dan melanjutkan membaca surat al-Fatihah dan ayat dari Al-Qaur’an yang panjang.
- Rukuk, I’tidal kemudian sujud.
- Seusai dari sujud kemudian mengerjakan rakaat kedua sama seperti pada rakaat yang pertama.
- Setelah sholat, imam disunnahkan menyampaikan khutbah sholat gerhana.
Nah itulah beberapa pengetahuan mengenai sholat gerhana yang dapat kalian pelajari sebagai seorang muslim. Sholat gerhana ini sangat dianjurkan untuk dilakukan ketika gerhana matahari atau gerhana bulan terjadi. Baiklah mungkin hanya ini saja yang dapat kami sampaikan, semoga artikel mengenai tata cara sholat gerhana sesuai tuntunan nabi Muhammad SAW dapat bermanfaat bagi kalian semua. Sekian dari kami dan terima kasih atas perhatiannya.