3 Tingkatan Puasa Ramadhan Menurut Imam Ghazali

Tingkatan Puasa Ramadhan – Puasa Ramadhan menjadi sebuah impian bagi setiap umat muslim untuk mengikutinya disetiap waktu karena seperti kita tahu bersama, bahwasannya banyak sekali keutamaan puasa ramadhan yang akan kita peroleh. Hal tersebut tidak terlepas dari bulan suci ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan bulan Allah. Selain itu dalam berpuasa ramadhan kita tahu bahwa ada banyak sekali kegiatan yang bisa kita kerjakan untuk lebih mendekatkan diri kepada allah SWT.

Selain dari itu, puasa ramadhan juga ternyata memiliki tingkatan yang wajib untuk anda ketahui agar tidak salah kaprah dalam memahaminya. Nah bicara soal tingakatan-tingkatannya, menurut Imam Ghazali diklarifikasikan menjadi tiga yaitu puasa Umum, Puasa Khusus, dan Puasa yang Lebih Khusus Lagi. Perbedaan-perbedaan tingkatan puasa ramadhan tersebut tentu saja perlu dan harus anda ketahui bukan?

Untuk itu jika sebelumnya pernah kita bahas pengertian puasa ramadhan secara lengkap dan mendetail, kali ini kita akan bagikan secara detail tentang penjelasan dari masing-masing tingkatan puasa ramadhan tersebut. Karena pada dasarnya sesuai dari inforamsi yang kami dapatkan tingkatan-tingkatan puasa tersebut memiliki makna dan level yang berbeda pada pengaplikasiannya.

Nah untuk lebih jelasnya lagi silahkan anda ikuti penjelasan dari kami seputar tingkatan puasa ramadhan yang kami rangkum dari berbagai sumber dengan terfokus menurut Imam Ghazali. Oke langsung saja berikut adalah penjelasan terlengkap dan terbarunya.

Tingkatan Puasa Ramadhan Menurut Imam Ghazali

Tingkatan Puasa Ramadhan
Tingkatan Puasa Ramadhan

1. Tingkatan Puasa Ramadhan Umum (Shaum al-‘umu)

Tingkatan puasa yang pertama adalah Puasa Umum atau dalam bahasa lain dinamakan “Shaum al-‘umum” yang dimana pada tingkatan ini mereka yang mengerjakan puasa ramadhan harus bisa menahan diri dari makanan dan minuman serta bersetubuh dengan istri dari mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Dan dari informasi yang ada, ini merupakan tingkatan puasa yang paling rendah dibandingkan dengan tingkatan puasa lainnya dan merupakan puasa yang sering kali kita kerjakan.

2. Tingkatan Puasa Ramadhan Khusus (Shaum al-khushush)

Dan tingkatan puasa yang kedua adalah puasa khusus atau dalam bahasa lain “Shaum al-khushush” yang dimana pada tingkatan ini menurut imam Ghazali bagi mereka yang mengerjakannya sama seperti pada puasa umum yakni diharuskan untuk menahan lapar, haus, dan bersetubuh dengan istri. Hanya saja bagi mereka yang mengerjakan tingkatan puasa ramadhan yang satu ini ada beberapa tambahan yang harus di kerjakan yakni menjaga pendengaran, penghilatan, lidah, tangan, dan kaki, serta seluruh bagian tubuh dari perbuatan dosa.

3. Tingkatan Puasa Ramadhan Lebih Khusus (Shaum al-khushush-alkhushush)

Nah tingkatan puasa ramadhan yang terakhir dan paling tinggi di kelasnya adalah puasa ramadhan yang lebih khusus atau dalam bahasa lain “Shaum al-khushush-alkhushush”. Berbeda dari dua tingkatan puasa ramadhan yang sudah kami sampaikan diatas, pada tingkatan puasa ini biasanya hanya para nabi, siddiqin dan muqarrabin yang dapat mengerjakannya karena pada dasarnya tingkatan puasa yang satu ini benar-benar harus dikerjakan dengan benar sesuai dengan ajaran yang ada plus mampu mengerjakan beberapa tahapan lain.

Hal ini dikarenakan pada puasa Shaum al-khushush-alkhushush mereka yang mengerjakannya harus mampu menahan diri dari lapar, dahaga, dan bersetubuh dengan istri serta senantiasa berupaya ingat kepada Allah SWT dengan melakukan segala bentuk kebaikan mulai Dzikrullah baik dzikir lisat ataupun dzikir hati. Dan ketika mereka lupa sedikit saja kepada Allah SWT maka puasa yang sedang mereka kerjakan dianggap batal.

Nah itulah kiranya tingkatan puasa ramadhan yang bisa kami jelaskan. Semoga bisa menjadi informasi yang lebih bermanfaat untuk bisa anda pahami. Dan sesuai dengan penjelasan diatas, bagi kita umat muslim tingkatan puasa yang seringkali kita kerjakan adalah tingkatan yang paling rendah yakni tingkatan puasa ramadhan umum yang dimana hanya menahan lapar, menahan haus, dan menahan hawa nafsu.

Untuk mereka yang ingin lebih meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah SWT maka tingkatan kedua adalah tingkatan yang mungkin bisa anda kerjakan. Namun terkhusus untuk tingkatan ketiga atau tingkatan yang paling tinggi seperti diatas kami sampaikan merupakan tingkatan puasa yang bisa dikerjakan oleh para Nabi, Siddiqin dan Muqarrabin yang bisa mengerjakannya. Sekian dan semoga informasi diatas bisa bermanfaat.